Rabu, 05 November 2008

turbo R260

ino-yang sesuai namanya yang berarti sayap- akhir-akhir ini bagaikan seekor burung yang terbang ke angkasa. namanya sudah cukup familiar bagi operator dan penumpangnya. mungkin rekan-rekan sudah pernah menyicipi naik busnya bahkan pernah nyetir sendiri.

ada beberapa varian yang beredar di indonesia, baik itu mesin depan atau belakang sesuai dengan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi alam di Indonesia. penamaan ini standar digunakan oleh pabrikan-pabrikan bus lainnya, seperti tipe chassis, peletakan motor penggerak, jenis motor peggerak, beban dan lain-lain.

Kolom I : penempatan motor penggerak. R = mesin diletakkan di belakang, A=mesin diletakkan di depan.

Kolom II : K, Drive = 4x2, Chassis=with frame, Type Suspension=Leaf Spring, Panjang=lebih dari 9 meter

Kolom III dan IV : Kode Motor ; 8J = menggunakan motor type J 08E

Kolom V : Panjang Wheelbase, S=6meter sampai 6,249 meter

Kolom VI : Kode Modifikasi ; K hingga R = stir kanan modifikasi pertama, S hingga Z = stir kiri modifikasi pertama

Kolom VII : Peruntukkan Body, A=Standard, L=Lower Floor, U=Kick Up

Untuk mesin sendiri antara R235 dan R260 dibedakan J08E - UG (low performance/235) dan J08E - UF(high performance/260). kedua type tersebut sama2 menggunakan mesin J08E.

Perbedaan R235/260 dengan RG

Hino seri terbaru dari segi teknis frame berbeda dengan seri sebelumnya, jika sebelumnya datar maka kali ini, hino menggunakan chassis berundak untuk meningkatkan kenyamanan. selain itu jejak lebar ban depan juga diperlebar dari sebelumnya 1920mm menjadi 2040mm, atau lebih lebar 12 cm sehingga meningkatkan kestabilan bus di jalan raya. hal ini juga mempermudah membedakan antara RG dan RK8. untuk sistem pengeremannya juga ditingkatkan dari sebelumya bersistem air over hydraulics menjadi full air dan untuk rem tangannya pun ditingkatkan menjadi gas sprig loaded. untuk mesinnya sendiri sama-sama menggunakan mesin type J08 akan tetapi berbeda diameter silinderya, RG berdiameter 114mm dan RK8 berdiameter 112mm dengan panjang langkah yang sama yaitu 130mm, hal ini memungkinkan RK8 lebih irit bahan bakar.

ruang mesin RG, tampak radiator liquid reservoir ada diatas menggantung, berbeda dengan RK8 yang common-used dekat dengan radiator blade sehingga tidak mengganggu proses maintenance mesin

Injection Pump R235, mungkin inilah satu-satu nya yang kasat mata membedakan antara R235 dan R260 dilihat dari nameplate (J08E-UG) selain opsi ban tubeless.

Diesel Modern

Pada mesin diesel modern, kekurangan mesin diesel terdahulu sudah agak diperbaiki. Misalnya mereduksi getaran, suara mesin dan emisi gas buang, tenaga yang tidak sebanding dengan ukuran mesin, lebih efisien dalam penggunaan bbm, torsi puncak yang didapat di rpm rendah dan beberapa perbaikan lainnya sehingga dapat menyaingi kemampuan performa mesin bensin. salah satu aplikasi mesin diesel modern adalah mesin diesel common rail. Sistem common rail adalah sebuah tube yang bercabang dengan katup injektornya dikendalikan oleh komputer, dimana masing-masing tube tersebut terdiri atas nozzle mekanis yang sangat presisi dan sebuah plunger yang dikedalikan oleh solenoid dan aktuator piezoelektrik. Tekanan yang melalui injektor ini lebih besar 6 kali lipat dibandingkan mesin diesel lawas yaitu mencapai 1600 bar. Dengan aktuator piezolektrik yang sangat kecil ini, maka dibutuhkan kualitas solar yang bermutu tinggi, yaitu dengan kadar ppm sulfur yang rendah. Hal ini untuk mengeliminasi kemungkinan piezolektrik tersebut tersumbat.

Bikin diesel tambah kenceng

Dengan karakteristik mesin diesel yang lambat dalam berakselerasi, banyak orang mengakalinya untuk bisa berakselerasi seperti setan. Dari cara sederhana hingga pakai cara yang ekstrim. Beberapa cara tersebut adalah:

1. Stel timing injeksi

Kinerja mesin standar dapat ditingkatkan dengan menyetel timing (waktu semprotan) sedikit lebih maju dari standarnya. Efek samping dari perbuatan ini adalah asap jadi hitam karena asupan solar bertambah banyak.

2. Tambah turbo

Turbo, (turbine booster) adalah sebuah piranti berisistem induksi tekan, dimana turbo tersebut mengkompres udara yang masuk ke dalam mesin. Dimana udara tersebut didapat dari udara hasil buang mesin, sehingga untuk mendapatkan kerja turbo yang efektif, mesin harus berputar tinggi, sehingga aliran gas buang dapat cukup kuat memutar turbin kompresor. Putaran turbo dapat mencapai 150 ribu rpm untuk menendang dan mengkompress udara masuk tersebut. Udara yang sudah terkompress tersebut mengakibatkan udara yang masuk kedalam mesin menjadi lebih banyak. Banyak udara berarti membutuhkan bbm yang lebih banyak, sehingga mesin dapat tenaga lebih banyak dari hasil ledakan udara dan bbm yang tambah banyak. Karena udara yang diambil adalah udara yang keluar dari exhaust, maka turbo pun juga panas ditambah putarannya yang tinggi. Kombinasi torsi melimpah di putaran bawah dan tendangan turbo pada putaran tinggi membuat karakter tenaga diesel bisa rata dan mirip mesin bensin. kalau ingin tenaganya lebih bagus lagi, bisa ditambahkan intercooler. Buangan udara yang dihasilkan turbo yang panas kemudian didinginkan ke dalam intercooler. Udara pampat yang lebih dingin akan menghasilkan daya ledak yang luar biasa dalam ruang mesin, sehingga penambahan piranti ini dapat menghasilkan tenaga yang lebih baik. Pada beberapa kasus, pipa belalai fleksibel yang menghubungkan turbo dengan intercooler, karena alasan usia kerap berlubang sehingga udara pampat tersebut bercampur dengan udara bebas bahkan bisa masuk ke dalam ruang mesin tanpa melewati filter. Dengan kata lain, jika ada kebocoran dalam pipa saluran tersebut dapat mengakibatkan tenaga mesin justru drop dan tenaganya malah menjadi sama saja dengan tidak pakai turbo.

Tidak ada komentar: